Sejak trend startup di Indonesia era 2012 lalu, banyak bisnis
rintisan atau startup tumbuh subur, banyak yang stagnan, banyak yang
semakin membesar, tak sedikit juga yang berguguran, namun apakah yang
jadi penyebab startup tersebut gugur ?
Tentu, kita harus belajar dari para founder startup cara membangunnya, serta bagaimana antisipasinya jika terjadi tanda-tanda kebangkrutan atau kegagalan startup, bahkan yang baru seumur jagung atau yang sudah diatas 5 tahun harus terpaksa shutdown.
Alasan terbesar kegagalan tersebut adalah, ide yang tidak masuk akal dan obsesi besar para C level nya yang terlalu berhasrat meraih pendanaan yang semakin besar, bangun identitasnya, hingga permasalahan para staffnya.
Guna belajar dari kesalahan tersebut, artikel ini Creativauz buat untuk referensi bagi kamu yang hendak membangun startup.
Hubungan kerja yang tidak baik
Biasanya terdapat hubungan kerja yang diawali dari latar belakang keluarga, atau orang terdekat, karena background tersebut tidak memiliki profil yang tepat dan sesuai dengan startup yang sedang dibangun, maka risiko terjadi konflik bisa saja terjadi.
Memisahkan hubungan personal antar rekan kerja, seperti founder dan co-founder adalah pilihan bijak, maka, memilih co-founder berdasar kapasitas dan kapabilitas untuk membangun startup adalah yang paling utama.
Validasi market
Bersamaan dengan MVP, validasi pasar adalah hal yang paling penting, agar kamu tau jelas pasar yang kamu target, apakah yang sedang kamu penetrasi tersebut apakah benar pasarmu ? jangan sampai salah, karena bisa berakibat fatal, tentunya dengan menyesuaikan niche startupmu.
Fokus yang salah
Jika sudah jelas timeline kerjamu, maka fokuskan dengan targetmu, jika saatnya mencari investor, bagi tugas dengan baik, siapa yang bertanggung jawab mencari funding dan siapa yang bertanggung jawab mendapatkan pasar.
Jangan sampai sejak rilis, cashflow startup mu berantakan, meskipun masih tahap proses 'bakar uang' pastikan terdapat neraca kas yang jelas, sehingga dari segi keuangan usaha rintisanmu akan jelas masa depan keuangannya.
Terlalu fokus terhadap fitur
Fitur dan aplikasi dari startup sangatlah penting, namun terlalu fokus akan pengembangan ini tidak akan memberikan dampak baik, justru hanya akan membuang waktu, karena yang paling utama adalah pengembangan produk inti dari startup kamu.
Hal-hal diatas, dirangkum dengan baik oleh
beberapa pelaku startup, baik yang masih bootstrap sampai yang pernah
mendapat funding series-B, maka menjadikan catatan bagi kamu dan tim
supaya tidak terjadi kegagalan adalah hal yang tidak
sia-sia.(Creativauz)