Masih ramai dibahas terkait penghilangan CCTV dengan sengaja sebagai barang bukti, seperti modifikasi hasil rekaman, penghilangan barang bukti, kerusakan CCTV saat dibutuhkan yang tampak sengaja, bahkan kondisi CCTV yang tidak ada hasil recordnya saat dibutuhkan, lalu apakah memang CCTV bisa dimanipulasi ?
Dalam perencanaannya, kontraktor CCTV seringkali diletakkan pada titik-titik yang tak begitu disadari namun berada pada lokasi penjagaan, maksudnya adalah karena sifatnya pengintaian, contoh penempatannya berada di sudut rumah ruang tamu, sudut garasi, hingga gerbang perumahan, pada proses pemasangannya, selain memperhatikan jalur pengkabelan, letak kemudahan perawatan perangkatnya, alat pendukung keamanannya juga tentu harus diperhatikan, seperti grounding jika dibutuhkan, untuk menangkal arus pendek maupun sambaran petir.
Menghindari penyalahgunaan CCTV
CCTV, seringkali menjadi SOP utama bagi tugas pengamanan untuk meminimalisir tindakan jahat, karena selain dapat dimonitor secara langsung, CCTV juga bisa di RePlay untuk melihat kejadian yang telah terrekam, dan berfungsi menjadi barang bukti suatu tindak pidana, atau bisa juga untuk menguatkan suatu perkara contohnya bukti untuk pendukung pengajuan claim Asuransi.
Sebagai praktisi CCTV yang cukup lama berkecimpung, penulis menyarankan beberapa hal mengenai antisipasi penyalahgunaan CCTV, yang berkaitan dengan perbuatan menghilangkan barang bukti, karena umumnya CCTV tersimpan di sarana penyimpanan fisik, yaitu Hardisk, simak selengkapnya...
- CCTV yang menyimpan Cloud Storage
- Gunakan UPS
- Backup Hardisk berkala
- Paralel monitor
- Tambahkan perangkat lain
Cloud Storage
Sudah banyak product CCTV dengan konsep Smart IP Cam, dimana instalasinya hanya membutuhkan kabel power, karena umumnya menggunakan adaptor 5v 2a, tapi ada beberapa yang memakai 7.5v 3a, sehingga cukup menggunakan koneksi internet yang stabil, pada device tersebut penyimpanan hanya memakai memory MMC atau MultimediaCard upto 128GB, dan sisanya dapat disimpan di cloud storage.
Cara ini cukup banyak direkomendasikan, namun banyak pengguna tidak mau mengaplikasikannya, lantaran biayanya yang lebih mahal dari harga cctv kebanyakan
Namun jika sangat concern terhadap keamanan, dan tidak menginginkan satu gerakan pun tak terekam, dengan cara ini sangatlah membantu, sedikitnya dengan UPS 1000va seperti konfigurasi diatas, saat terjadi mati listrik, CCTV akan menangkap gambar dan merekam selama up to 15 menit, setidaknya jika dalam perkotaan yang notabene hanya terjadi pemutusan listrik dalam hitungan menit, hal ini masih membantu, jika ingin merekam lebih lama, bisa memilih UPS yang lebih besar Volt Amperenya.
Backup Hardisk berkala
Pada skala Enterprise, seperti perbankan, pusat perbelanjaan, hingga Smart City, yang ditargetkan akan terus menyimpan rekaman hingga 2 tahun kebelakang, maka dibutuhkan server dengan automation, biasanya memakai crontab di settingan servernya untuk mengalihkan penyimpanan dari Hardisk, lalu berpindah memakai block Hardisk lainnya sebagai penyimpanan hasil rekam.
DVR / NVR tetap digunakan, namun penyimpanannya ada di komputer Server, yang tidak perlu repot-repot mengganti Device maupun Raidnya, karena apabila slot penyimpanan sudah penuh, maka otomatis berpindah ke slot penyimpanan lainnya, umumnya settingan seperti ini hanya memilih Motion Record, yang artinya cctv hanya akan merekam apabila ada gerakan.
Paralel Monitor
Seperti namanya, maka pada instalasi jenis ini membutuhkan HDMI kabel tambahan, supaya monitor terhadap kamera pengawas, dapat di mirror kan ke monitor lainnya, hal ini sering dipakai untuk posko Security.
Tambahkan perangkat lain
Penambahan perangkat seperti alarm, motion sensor, door sensor, access control, turnstile hingga guard checkpoint system untuk di areal perumahan, apabila di area yang rawan kebakaran seperti industrial, pertambangan hingga kapal, maka smoke detector, juga temperature sensor juga metal detector sangat disarankan.
Karena poin intinya adalah perusakan CCTV sebagai barang bukti, maka beberapa berangkat di atas yang disebutkan dapat menjadi bukti tambahan, terlebih seperti motion sensor hingga guard checkpoint system, dimana dengan adana system tersebut menambah catatan bahwa terdapat satu atau beberapa individu yang berada di lokasi kejadian pada timestamp yang tertulis sebagai catatan kejadian.
Tentunya, untuk menghindari hal yang tak diinginkan, sedia payung sebelum hujan adalah hal terpenting, sebagaimana menghindari kecelakaan dengan alat keselamatan (helm, safety belt), sebagaimana asuransi yang berguna menghindari kerugian finansial akibat bencana.
Maka, disini, CCTV dan perangkat keamanan pendukung lainnya adalah suatu upaya sebagai antisipasi dan mencatat suatu insiden yang disengaja maupun force majeur.