Sebelum membahas detail tentang judul di atas, perlu diketahui bahwa kriteria produk ini adalah :
Bukan produk yang mudah diputuskan oleh calon pembeli
Produk jangka menengah
Lebih mengandalkan service after sales
Market share yang terbatas,sehingga lebih banyak produsen-prinsipal daripada calon konsumennya
Bersaing dengan bisnis konvensional,bahkan bersaing dengan produsennya langsung dan startup digital yang bakar uang di industri ini
Budget terbatas
Informasi lainnya adalah dari Brand position perusahaan ini hanyalah menguasai SEO peringkat 1 dengan keyword yang relate di produk tertentu, mendapat publikasi dari media karena hasil survey media tersebut atas kepuasan pelanggan atas produk tersebut, hingga perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan yang baru masuk ke pasar startup tapi sangat kompeten sebagai pemain konvensional karena memang di isi squad yang handal, sehingga banyak pelanggan setianya.
Berawal pada awal tahun ini saat mantan bos saya dihubungi tim google ads untuk menawarkan campaign yang di manage oleh tim tersebut, singkat cerita pada online meet tersebut agent google ini mengatakan bahwa untuk menjalankan campaign, dibutuhkan budget minimal 100juta rupiah, karena jika dibawah itu, sama saja menggarami air laut, atau campaign yang sia-sia.
Seperti yang kita tahu bahwa google ads terdapat beberapa funnel dan objectivity nya, apakah SEM yang biasanya bertujuan menghasilkan traffic atau youtube yang biasa menghasilkan penjualan ataupun install apps, ataukah google display network yang bisa diatur untuk brand awareness maupun leads, hingga google vignette dengan click conversion ke google adsense di website yang dituju atau konsepnya mengiklankan website untuk meng-klik iklan di website.
Kembali ke problem utama, pimpinan dan bos saya meminta meyakinkan dan mendiskusikan apakah benar yang dikatakan oleh agent google tersebut ? sedangkan memang mantan bos ini masih skeptis tentang digital campaign, karena saat pertama kali mengenal digital campaign, dari seseorang yang memang beriklan hanya untuk mencari traffic ke sebuah situs.
Karena sangat konyol, mengingat kalimat tersebut diucapkan oleh agent google ads Indonesia yang udah keliatan sekali kalau mereka sedang kejar target penjualan, padahal berdasar pengalaman saya yang di-amin-kan saat saya belajar di skillshop tentang google ads measurement.
Disana disebutkan bahwa berapapun budget yang kita miliki, selama yang kita lakukan seusai demographic, memperhatikan CPC, memanfaatkan momentum, CTA dan ilustrasi yang menarik berdasar hasil riset user behavior, hingga tracker yang terinstall dengan benar, landing page dengan UX sesuai kaidah User Journey, juga placement yang tepat maka bukan tidak mungkin iklan yang kita jalankan terjangkau dengan baik, minimal menghasilkan leads, interaksi dengan customer service atau cookie yang bisa dimanfaatkan untuk re-marketing, dengan google display network ataupun gmail ads.
Saya membuka laporan dan KPI saat masih menjadi tenaga digital marketing tetap di perusahaan tersebut, karena memang budget untuk digital campaign ini tidak pernah mau lebih dari 5 juta rupiah, jika di breakdown, 3 juta ke google ads dan 2 juta ke ig+fb ads.
3 juta rupiah dalam waktu 2 bulan untuk menjaring customer, kami mendapatkan rasio penjualan mencapai 400% lebih, tentu saya tidak terus membiarkan budget tersebut berjalan setiap hari, karena memang rencana saya akan membesarkan di hari-hari terentu dan menghentikan campaign di jam-jam tertentu pula.
Satu-satunya yang menjadi bukti sah bahwa iklan tersebut menghasilkan penjualan adalah tracker utm_source dan google analytics yang saya presentasikan, namun masih tidak bisa 'menenangkan' hati mantan bos tersebut, karena masih beranggapan bahwa, budget besar menghasilkan penjualan setengahnya, budget kecil hanya menutup pengeluaran terkecil, sehingga keputusan bisnis terbaik yang bisa dibuatnya adalah, mengalokasikan dana seperti biasa dengan bersabar akan hasil yang seperti biasanya.
Hal seperti ini tidak 100% salah, ditambah lagi banyak tersiar berita mengenai kolapsnya beberapa startup yang bakar uang, bukan tidak mungkin kompetitor yang selalu menjadi benchmark dari perusahaan ini saat mengoperasikan penjualannya di ranah digital.